Saban tahun kita bertemu dengan Ramadhan, yang kemudian pergi dan kembali lagi. Bila usia kita saat ini 30, 40, atau 50 tahun, maka sudah sebanyak itu pula jumlah pertemuan kita dengan bulan agung nan mulia ini. Namun, seberapa berkesan dan mendalam pertemuan dan hasil interaksi kita dengannya selama sebulan penuh, setiap kita memiliki jawaban yang berbeda. Ada yang ketika ditinggalkan Ramadhan ia menyesal karena tidak memanfaatkannya dengan baik, ada yang tidak peduli dengan kehadiran dan kepergiannya, dan tidak sedikit yang bersuka cita saat Ramadhan pergi, karena ia menganggap Ramadhan hanya jadi penghalang berbagai keinginan dan syahwatnya.
Sebagian besar di antara kita menyambut suka cita dan bahagia kedatangannya dengan berbagai ungkapan; marhaban ya Ramadhan, ahlan wa sahlan yang Ramadhan, atau dengan kalimat yang kini akrab di telinga kita “Luv yu full, ya Ramadhan.” Bahkan jauh sebelum Ramadhan itu datang, pembenahan diri dan persiapan matang dilakukan, agar ketika akhirnya Ramadhan tiba, setiap menit dari waktu yang dimilikinya adalah untuk kebahagiaan sang tamu agung.
Begitulah Allah Ta’ala menjadikan bulan Ramadhan sebagai waktu bagi kita untuk melakukan kontemplasi, penyucian jiwa (tazkiyatun nafs) dan saat terbaik untuk lebih mendekat kepada Yang Maha Kuasa. Bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga dari menjelang fajar hingga terbenamnya matahari, karena semua orang sanggup melakukannya. Tapi lebih dari itu; mempuasakan mulut, mata, pikiran dan hati dari segala sesuatu yang mencederai hakikat dari puasa yang dilakukan. Inilah yang membedakan cara orang awam dan orang spesial dan istimewa memperlakukan Ramadhan.
Ramadhan akan tiba, dan kan pergi lagi. Sudahkah kita siap menyambut kehadirannya laksana pemuda dimabuk rindu menanti tibanya sang kekasih pujaan hati, lalu berjanji sepenuh jiwa untuk tidak menyia-nyiakannya? Ataukah sambutan itu adalah sekedar saja dan apa adanya sebagaimana tahun-tahun lalu kita memperlakukannya? Semoga kelak di akhirat sana, nama kita menggema, dipanggil dari pintu ar-Royyan. Salah satu pintu syurga yang diperuntukkan bagi orang-orang yang berpuasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar