Selasa, 18 November 2008

Agama yang Hak

Diriwayatkan bahwa, Syarleman (Seorang panglima perang salib) berhasil menawan seorang muslim yang kemudian menyuruhnya masuk kedalam istananya. Di situ nampak para prajurit dan keluarga Syarleman sedang makan. Ia lalu menawarka kepada tawanan muslim ini alternatif , murtad atau dibunuh.
“Aku lebih suka dibunuh daripada murtad,” katanya
“Mengapa enngkau memilih di bunuh ?,” kata Syarleman.
“Sebentar lagi kamu akan tahu,” jawabnya. Tak lama kemudian ia bertanya :
“Siapakah orang-orang yang memakai jubah kebesaran itu sambil makan di atas meja makan anda ?.”
“Mereka adalah para pastur dan uskup,” jawab Syerleman.
“Siapakah orang-orang kurus yang memakai pakaian hitam itu?.”
“Mereka para pendeta yang sedang sembahyang buat kita.”
“Lalu, yang duduk di atas lantai sambil menikmati remah-remah makanan yang jatuh dari meja makan, siapakah mereka ?.”
“Mereka adalah orang-orang miskin ,” jawabnya.
“Beginikah kalian memperlakukan orang-orang miskin?. Sesungguhnya perlakuan ini sangat bertentangan dengan sifat kejantanan dan kemulian sebagai manusia, tuhan yang kalian sembah pun tidak pernah rela dengan apa yang kalian lakukan, dan aku tak mungkin memeluk agama yang memisahkan antara kedudukan orang-orang kaya dan miskin, karena itulah aku lebih menyukai kematian,” kata sang muslim.

Tidak ada komentar: